Tag Archives: Plasmodiophora brassicae
Plasmodiophora brassicae/ BENGKAK AKAR pada KUBIS-KUBISAN.
Banyak kasus yang terjadi pada saat budidaya tanaman kubis-kubisan,diantaranya adalah, penyakit bengkak akar yang disebabkan oleh cendawan/jamur,Plasmodiophora brassicae.
1. Spora Plasmodiophora yang bertahan lama dalam tanah bahkan bisa mencapai sedikitnya 6-8 tahun tanpa tanaman inang…,jadi sekali tanah terkontaminasi cendawan ini,hati-hatilah…agar tanaman kubis-kubisan kita tidak terserang penyakit bengkak akar/ akar gada tersebut.
2. Adapun langkah -langkah pengendalian menurut , tehnik kliniktaniorganik ,KEMBANG LANGIT adalah,dengan perlakuaan pada tanah yang akan ditanami dan pupuk dasarnya. Sering kita melihat pada aplikasi dilahan adalah dengan mencari/menggali tanah merah yang belum terkontaminasi cendawan /jamur ini. Hal ini tentunya tidak salah,hanya betapa “ribet”nya kalau lokasi yang mau ditanami,dengan luasan yang besar…, harus menggali tanah merah yang ada dibawah permukaan “top soil”,DIBALIK POSISINYA JADI DIATAS.
3. PUPUK KANDANG baik dari ayam atau hewan lain pun rupanya perlu diwaspadai, “andil”nya dalam menjangkitkan penyakit bengkak akar ini. Terutama pupuk kandang ayam,coba anda perhatikan…

4. 5. PANEN BERHASIL, terhindar dari akar gada/bengkak akar…
6. Hasil panen,sukses
Sawi putih/petcay,TIDAK TERSERANG AKAR GADA/BENGKAK AKAR yang disebabkan oleh,Plasmodiophora brassicae.
7.
Hal ini merupakan SALAH SATU, metode kami klinikpertanianorganik, KEMBANGLANGIT dalam mengendalikan penyakit bengkak akar/akar gada pada tanaman kubis-kubisan,langkah -langkah lainnya kami ulas secara ber seri kedepan…
SEMOGA BERMANFAAT…
PERTANIAN ORGANIK, solusi MENGATASI PENYAKIT AKAR GADA PADA KUBIS – KUBISAN
Gambar 1. Tanaman kubis,mengalami gejala bengkak akar/akar gada. (Pengambilan Gambar tanggal 3 Juni 12)
Pernahkah anda mengalami,masalah seperti gambar diatas ini? Tanaman kubis tampak berdaun kecil dan warna daun kekuning-kuningan. Perlu kita pikirkan/analisa kenapa biasanya kasus seperti ini justru terjadi setelah pemberian pupuk susulan, berupa PUPUK KIMIA. Terganggunya /BENGKAKNYA AKAR TUNGGANG,menyebabkan pertumbuhan tanaman sulit untuk berkembang.
Gambar 2. Uji terap untuk mengatasi penyakit akar gada pada petcay/sawi putih. Penyakit akar gada ini disebabkan oleh Cendawan/jamur, Plasmodiophora brassicae. Pengambilan gambar dilakukan pada tanggal 26 Mei 2012. Kita perhatikan gambar diatas,ada 3 komoditas ditanam sekaligus,Petcay,cabe Keriting dan ditengah-tengahnya ditanami Tomat.
Gambar 3. Satu minggu kemudian,tanaman di amati kembali,pengambilan gambar dilakukan pada tanggal 3 Juni 12. Hasilnya seperti tampak dalam gambar,tanaman petcay (satu famili dengan tanaman kubis),terbebas dari serangan akar gada,Plasmodiophora brassicae.
Gambar 4. Tampak tanaman petcay,segar bugar,tidak nampak gejala “layu” yang merupakan parameter bahwa tanaman terkena gejala serangan akar gada.
Sering kita mendengar bahwa salah satu faktor penyebab akar gada/bengkak akar,adalah akibat tanah yang terlalu masam. Teori ini memang sudah tepat dan sudah teruji,hanya yang jadi permasalahannya adalah kenapa pada kondisi tanah yang sudah asam,petani memberikan perlakuan yang justru makin menyebabkan tanah/lokasi penanaman menjadi semakin asam. Dalam kondisi tanah yang masam menyebabkan perkembangan spora Plasmodiophora makin berkembang.
Gambar 5. Masih dalam lokasi yang sama,pemetikan/panen petcay diperkirakan 10 harian lagi,tanaman sudah membentuk Crop/”telur”,daun tanaman tidak tampak gejala kelayuan,sebagai tanda terjadinya AKAR GADA. Tanaman cabe keriting dan tomat yang ditumpang sarikan dengan petcay ini juga tampak segar-bugar.
Gambar 5. Perlakuan yang kami lakukan adalah dengan mengurangi pemberian pupuk kimia,karena seperti yang kita ketahui,bahwa pupuk kimia cenderung beraksi asam pada tanah.
Gambar 6. Tampak dalam gambar,Bp. Tata supita (Upit) Lokasi di Desa Laksana, Kamojang Kec. Ibun Kab. Bandung,sedang mengamati ketiga tanamannya, Petcay,Cabe Keriting dan Tomat yang pertumbuhannya hingga saat ini,…. Memuaskan…
Khusus dalam pengendalian penyakit akar Gada pada tanaman petcay ini adalah memberikan PROTEK-tan dan PUPUK ORGANIK “CAS”,yang terbuat dari bahan organik. Pemberian PROTEK-tan dan CAS,menyebabkan akar- akar serabut berkembang pesat dan juga tanah tidak memadat,kondisi ini sangat diperlukan dalam pengendalian akar gada tersebut,karena reaksi dari PROTEK-tan dan PUPUK CAS,adalah menghambat perkembangan cendawan/jamur plasmodiophora brassicae dan dicirikan oleh MEMBUSUKnya AKAR TUNGGANG yang memBENGKAK, kemudian pertumbuhan akar serabut menjadi menyebar dan berkembang pesat.
Jadi makin jelaslah,mengapa kami SELALU mendengungkan bahwa:
PENGENDALIAN HAMA Plutella xylostella,dan PENYAKIT Plasmodiophora brassicae pada KUBIS-KUBISAN/BROKOLLI, dan HAMA TRIPS pada CABE
Kenapa kami masih menggunakan insektisida kimia (walau hanya sedikit)
berbeda dengan serangga bersayap seperti TRIPS,TUNGAU,KUTU KEBUL DAN PENGGOROK DAUN,reaksinya langsung “spontan” untuk pergi/terbang. Sedangkan hama ulat,reaksinya agak lambat. Walaupun secara berangsur ulat jadi ‘ngak betah juga’. Selain itu,kebiasaan petani yang terbiasa menggunakan insektisida kimia,tidak bisa dilepas sekaligus,perlu bertahap
Tetapi walaupun demikian,hasil yang didapat apabila menggunakan 100% Pestisida kimia ,hasilnya bisa dilihat dibawah ini
PROTEK-tan,TAMPAK BEBAS DARI SERANGAN BENGKAK AKAR/AKAR GADA
Plasmodiophora brassicae
Tehnik-tehnik yang kami kembangkan untuk mengendalikan bengkak akar adalah,sbb
(1.) Kami lakukan penyemprotan PROTEK-tan,pada pupuk kandang.Tujuan dari perlakuan ini adalah: Menekan pertumbuhan spora Plasmodiophora brassicae
F.1.Bisa anda perhatikan tanaman secara keseluruhan,tanaman bebas dari serangan bengkak akar yang pada umumnya tanaman menjadi LAYU dan TIDAK TERBENTUKNYA CROP
(3.) Kami melakukan,pengecoran seawal mungkin,dan tidak menunggu terjadinya gejala penyakit bengkak akar
F.2.Walaupun tanaman Brokoli ditumpangsarikan dengan cabe,tanaman tidak kerdil,daun Brokoli lebar-lebar,selain tidak terserang bengkak akar,juga brokoli bebas BERCAK DAUN
(4.) Pernahkah anda perhatikan,saat terjadinya “kelayuan” akibat bengkak akar?
Justru sebagian besar kasus terjadi pada saat,beberapa hari setelah PEMUPUKAN SUSULAN/terutama setelah PEMUPUKAN KIMIA
F.3.Gambar /Foto Tanaman F.1-F.3. Diamati pada tanggal 26 September 2011