Sering kita menemukan permasalahan disaat budidaya tanaman tertentu yang sedang berlangsung.
Pada saat demikian petani ,bingung dalam menentukan pilihan langkah apa yang akan dilakukan. Biasa kami ilustrasikan bahwa bertani bercocok tanam itu ibarat sedang mengendarai kendaraan. Ada saatnya di Gas Di Kopling atau di Rem.
Pada saat persimpangan jalan, kita mesti memilih lurus kekanan atau kekiri. Seandainya kita sudah “hafal” jalan maka dengan segera kita , menentukan arah sambil nge gas kendaraan.
Lain halnya apabila kita belum kenal area jalan yang ditempuh ,biasanya kita akanbertanya pada penumpang yang bersama kita ,agak repotnya apabila penumpang juga tidak kenal jalan. Kalau ada 10 orang penumpang, maka bisa jadi pengarahannya berbeda satu sama lain. Akhirnya untuk memastikan akhirnya, kita menanyakan pada masyarakat disekitar jalan tersebut.
Dipersimpangan berikutnya karena tidak mengenal tentunya kita akan bertanya lagi.Dengan kemajuan tehnologi saat ini , banyak aplikasi Penunjuk arah/ peta google, tetapi terkadang kita diputar putar lebih menjauh karena menghindari jalan yang agak padat.
Jadi yang paling ideal adalah ,kita memahami sendiri , arah dan jalan yang akan kita tempuh apalagi kalau sudah berulang ulang dilalui, tentunya akan ditempuh jalan tersebut tanpa keraguan , tanpa perlu tanya sana tanya sini bahkan ke google sekalipun.
Nah dalam hal ini kami pun berusaha mengajak petani agar tidak perlu ragu, mrngambil sikap dalam menentukan arah perjalanan dipersimpangan karena ada diantara penumpang yang sudah mengenal jalur jalan yang akan dilalui.
Dalam artikel kali ini, kami mencoba menjadi “guide” bagi petani pemula dari Serang , Sdr. Ahmad yang baru pertama kali bercocok tanam timun, bahkan mitra baru tersebut baru saja “resign” dari pekerjaanya Bulan Maret 2017 unt beralih menjadi petani saja.
Berikutnya , Adalah Sdr. Kohar dari Lombok Barat, NTB yang kami coba menjadi Navigatornya. Dalam menempuh perjalanan “menanam” Kc.Panjang ini ,petani tsb sedang “bingung” membelitkan sulur tunas tanaman kacang panjangnya , yang panjang panjang.
Semoga sukses ….dalam menempuh perjalanannya dengan nyaman dan selamat, petani Banten dan Lombok NTB.