Diakhir bulan September 2016 ini, musim hujan sudah makin terasa dimana mana, bahkan di wilayah kami di daerah Garut, banjir bandang melanda di sebagian wilayah. Hampir setiap hari hujan turun dengan intensitas yang tinggi.
Kami mencoba membahas tanaman yang dikirimkan dari mitra kami di wilayah Gadog, Cipayung Bogor – Jabar, Pada saat awal kunjungan kami ke Bogor , atas undangan pengelola tanaman tersebut, kondisi tanaman , rawan terkena penyakit keriting daun akibat virus kuning, tetapi saat ini dua bulan setelah dilakukan perlakuan khusus, cara KPO_KL, kondisi tanaman makin membaik.
(Kiriman gambar dari mitra mas Suldi, pada tanggal 27 September 2016.)
Berbeda dengan kondisi dua bulan yang lalu, pada akhir bulan Juli 2016 pada saat kunjungan KPO KL ke Puncak Bogor ini, kondisi tanaman tunasnya seperti “mandeq”( gambar diatas), secara bertahap kami dan mitra secara intensif memberi perlakuan berbasis organik cara KPO KL baik secara dikocor maupun di semprotkan.
Sehingga pada saat ini tanaman mitra kami telah petik sebanyak 13 kali dengan hasil yang memuaskan.
Kekhawatiran terjadi keriting daun dan virus kuning kami syukuri karena tidak terjadi demikian juga, penyakit antraknose/ patek dan layu Fusarium juga terhindarkan.
Pola nge “gas” sesaat , sambil memantau kondisi tanaman, timing untuk “ngerem” nya, dilakukan secara seksama dan kami lakukan secara bersama sama dengan mitra kami ini.
Tunas daun yang awalnya dikhawatirkan berkerut dan kuning, dapat dihindari dengan pemberian pupuk kimia kadar rendah sambil meningkatkan pemberian pupuk Pormik dan Biopestis secara kontinyu.
Memang musim penghujan yang telah terjadi disebagian wilayah ini, perlu di antisipasi agar tanaman tidak ” terlalu di gas” , karena hal ini bisa saja menyebabkan potensi tananan menjadi mudah terkena penyakit.