(Tanaman Mitra kami Pak Rudi,dari desa Jungke, Bener Meriah, Aceh.)
Sebagaimana yang biasa petani lakukan dalam budidaya tanaman tomat, petani biasanya melakukan penanaman tomat terutama varietas hybrida tidak lepas dari penggunaan Mulsa Plastik.
Memang salah satu fungsi dari mulsa plastik tersebut adalah untuk, menahan “laju’ dari efek “gas” pupuk yang kita berikan tidak cepat “menguap”.
Nah pada kesempatan ini, kami beserta mitra kami dari Aceh Tengah tepatnya didaerah Bener Meriah, mencoba budidaya tanaman tomat dengan tanpa plastik mulsa.
Efek “cepatnya penguapan” gas dari pupuk yang kita berikan, tidak langsung menguap tetapi bisa langsung terserap oleh tanah dan tanaman.
Tanaman mitra baru kami ini. saat ini tanggal 27 Juni 2016, varietas tomat “besar” nya, sudah memasuki usia 87 hari setelah tanam.
Kami bersyukur karena tanaman tomat mitra pak Rudi ini, buahnya sudah.besar besar bahkan sampai ke ujung buahnya.
Gambar diatas, saat ada Kunjungan petani dari daerah lain untuk mengetahui perkembangan tanaman tomat mitra KPO KL.
Perkembangan daun dan buah, menurut pengamatan kami dari Garut – Jabar, tanaman tomat tanpa mulsa pak Rudi di Aceh tengah ini, tergolong “super”. Karena walaupun tanpa “kandang mulsa”, tapi tanaman berkembang dengan suburnya dan terhindar dari hama dan penyakit utama tanaman tomat.
Pemberian mulsa yang biasanya dimaksudkan agar pemberian pupuk Tidak segera “menguap”, ternyata masih efektif terserap dengan cepat oleh tanaman. Biasanya pemberian pupuk baik organik dan.kimia ke dalam tanah, apabila tanpa diberi mulsa , pupuk Langsung “menguap” begitu saja.
Hanya saja metode yang kami berikan dalam hal ini adalah dengan , pemberian bahan organik dan juga mikroba pengurai ( Melalui Protektan Biopestis dan Biopestis ) sehingga pupuk yang diberikan kedalam tanah, langsung “SIAP SAJI”….
Semoga berhasil pak Rudi…