Mewujudkan swasembada beras, bisa kah?
Hasil diatas ini,kami terima pada tanggal 24 Maret 14, dari saudara Mitra kami di Aceh,Pidie. Usia tanaman pada saat ini, sudah masuk ke 110 hari. Tampak bulir tanaman sudah “penuh” berisi.
Sementara itu, kita ambil gambar dari atas, daun benderanya masih hijau, kalau tidak ada halangan, hari sabtu depan tanggal 29 Maret14, panen raya.
Penghitungan “sementara”,secara “kasar” jumlah rumpun “jadi” diatas 25 tangkai, sedangkan jumlah bulir rata rata sekitar 250 bulir per tangkainya…
Inilah salah satu sisi ,contoh pengisian bulirnya.Sekarang kita hitung, biasanya 1000 bulir beratnya, 25 gram.
Satu tangkai,isi kurang lebih 250 bulir, satu rumpun ambil rendahnya 25 tangkai. Satu meter persegi ada 16 rumpun. Jadi total ada 250x25x16=100.000 bulir. Biasanya 1000 bulir,beratnya 29 gr (kita ambil 25 gram saja),jadi 100.000/1000 x25 gr=2500 gr atau 2.5 kg per m2,kalau per ha(10.000m2) bisa 20 tonan lebih.masak sih ketahanan dan swasembada pangan tidak tercapai.Insya Allah.optimis
Atau kalau angka perkiraan diatas dianggap terlalu “mengumbar” angka,kita kurangi saja 50 % nya, hasilnya masih diatas 10 tonan…Hmmm
Suatu capaian yang luar biasa sementara itu capaian yang biasa hanya sekitar 5-6 tonan saja per hektarnya. Sebagai informasi saja, dimusim yang lalu dengan varietas yang berbeda, saudara kami ini, dengan menggunakan metode KPO-KL,dengan produk pendukung PROTEKTAN, PESNATOR, POCANIL , BIOPESTIS, CAS DAN PORMIK telah mendapatkan hasil bersih,bukan hasil ubinan, 11.5 ton. hasil ini merupakan bukti, bukan janji… semata.
Walaupun memang berat, tapi mari kita coba dengan menggunakan tehnologi pestisida dan pupuk organik ala KLO-KL.