Mungkin diantara anda yang bertanya, judul ini, apa maksudnya? apa hubungannya? Tanaman tumpangsari cabai dengan Jeruk ?
Adapun maksud tulisan kami kali ini adalah, sebagaimana yang pernah kami paparkan, yaitu TANAMAN CABE yang biasa kami bilang ‘standar’ dalam tehnik berbudidaya tanaman pangan. Tingkat kesulitannya, memang sangat tinggi. Dalam budidaya cabe, hampir segala jenis HAMA dan PENYAKIT tanaman ada, dimana tidak ada pada tanaman pangan lain .
Gambar 1. A. ( Beginilah sebagian besar kondisi tanaman jeruk di sentra pertanaman Jeruk, di Tanah Karo, Sumut,saat ini.)
Dari penyakit pada bagian akar ( Nematoda, Fusarium, Pseudomonas, hama pengerek akar. Penyakit batang, busuk batang, pada buah, daun dan bahkan tunasnya pun tidak luput dari gangguan hama dan penyakit. Selain itu ada satu lagi yang paling ditakuti petani cabai pada saat ini yaitu penyakit yang disebabkan oleh Virus.
Gambar 1.B.( Kondisi tanaman sepertinya ditelantarkan, karena daun dan buahnya, rontok.)
Pada kesempatan ini, yang kami ulas adalah hubungannya antara budidaya cabai dengan budidaya jeruk,khususnya dalam hal pengendalian hama LALAT BUAH,
Gambar 1.C. ( Tanaman ini, lebih parah lagi, hampir seluruh pertanaman tampaknya sudah tidak dipelihara lagi. Kondisi tanaman ini, kerena secara ekonomis, tidak menguntungkan lagi. Kalaupun dipelihara lagi, justru hanya menghabiskan anggaran saja. KALIMAT yang paling tepat untuk mengomentari kondisi demikian .
Ada beberapa pengalaman kami yang kami terapkan dalam mengatasi lalat buah pada cabe, kemudian kami “tularkan” pengelaman tersebut untuk mengatasi lalat buah pada tanaman Jeruk. Pada prinsipnya sama saja hanya yang berbeda adalah pada kadar/ dosis pupuk dan pestisida organiknya.
Gambar 1.D. ( Kondisi perkebunan yang lain, masih di Tanah Karo, yang diambil pada tanggal 25 Maret 12. Permasalahannya, setelah merasa prihatin tersebut, apa yang seharusnya dilalakukan ? Menyarankan pemberian insektisida kimia dosis tinggi? Pemasangan kelembu? Pemberian perangkap ?Pelepasan Burung Jalak? Atau tanaman di tebang, dibakar dan di dilakukan PENANAMAN ULANG? )
Pada prinsipnya pengendalian hama lalat buah kami atasi dengan, sistem penolakan,/Repellen. Insektisida organik yang kami gunakan, sama dengan yang kami terapkan pada tanaman cabe, yaitu PESNATOR dan PROTEK-tan. Dalam hal ini kami tanpa menggunakan attractan, perangkap kuning, tanpa mengandalkan insektisida kimia, tetapi dalam hal ini yang kami andalkan adalah insektisida organiknya.
Gambar 2.A. (Sangat berbeda kontras, dengan pertanaman dengan seluruh gambar 1 diatas, pertanaman Jeruk Milik Keluarga Sentosa Sinuhaji, seluas 3 ha ran, kondisinya pada saat yang sama ( 25 Maret 13), sangat menjanjikan .
Kalau selama ini kami banyak menampilkan aplikasi pada tanaman cabe, bukan berarti tehnik pertanian organik ala KPO ini, tidak dapat dilakukan untuk tanaman lain. Bisa saja kita meragukan, tingkat keberhasilan penganggulangan lalat buah pada tanaman cabe/ masih meragukan, buah masih bertahan/ masih” sempat” menggantung pada tangkai , walau sudah terserang lalat buah, tetapi pada tanaman jeruk, buah yang terserang lalat buah biasanya langsung rontok.
Gambar 2.B.( Ada sedikit persamaan antara gambar 1, dengan gambar 2. B, ini yaitu, sama-sama kekurangan daun, tetapi tanaman pada gambar ini perbedaannya,yaitu : BUAHNYA LEBAT.)
Gambar 2.C. ( Tanaman yang dikelola oleh bapak Sentosa Sinuhaji, di Desa Sari Munthe, Tanah Karo ini, batangnya bahkan ‘memprihatinkan’, tetapi ngak mengapa yang penting buahnya JUGA LEBAT. Ini merupakan salah satu pembuktian , tanaman yang awalnya sudah akan meranggas, kembali pulih setelah aplikasi berbasis pertanian organik ala KPO.)
Pola pemupukan yang biasa kami terapkan pada tanaman cabe kami terapkan pula pada tanaman jeruk ini. Penggunaan pupuk dari bawah, berupa PUPUK CAS,PROTEK-tan, yang dikombinasikan dengan pupuk lainnya. Sedangkan aplikasi dari “atas” untuk mengendalikan lalat buah ini, kami menggunakan PESNATOR dan PROTEK-tan dan sedikit pestisida kimia.
Gambar 2.D. ( Kalau melihat hasil demikian, komentarnya bukan lagi memprihatinkan, tetapi menggembirakan.)
Sebagaimana yang telah kami kemukakan pada tehnik pengendalian lalat buah pada tanaman cabe.
Gambar 2.E. ( Masih dalam lokasi yang sama, buah sudah ranum, dan beberapa hari lagi siap panen. )
Gambar 2.F. ( Kalau tanaman ini, memang juga “mengkhawatirkan”, karena tanamannya kecil, tetapi buahnya “bergelayut” dimana -mana, khawatir PATAH rantingnya.)
“Rahasia”nya adalah, penggunaan PUPUK CAS , dan PROTEK-tan, ternyata sangat manjur untuk mengendalikan LALAT BUAH, dari ‘BAWAH’.
Gambar 2.G. ( Dengan mengacu, tehnik budidaya tanaman cabe, dalam mengatasi Lalat buahnya, ternyata tanaman yang awalnya,nyaris saja seperti contoh tanaman Gambar 1, akhirnya kembali bisa produktif seperti terlihat pada gambar ini.)
Sedangkan tehnik aplikasi yang berbasiskan konsep pertanian organik ala,KPO dari ‘ATAS’, kami mengandalkan melalui semprotan PESNATOR, PROTEK-tan dan POCAniL. Hasilnya seperti yang kita amati pada gambar pembahasan kali ini.
Rasa syukur yang dalam kami panjatkan, karena tehnik pola pertanian organik, ala KPO, yang selama ini sering diidentikkan dengan tanaman cabe, telah berhasil pula diterapkan pada tanaman jeruk . Tehnik ini sudah pula kita terapkan pada tanaman lainnya (padi, jagung, kedelai, tomat, melon, dan juga pada tanaman perkebunan lain). Kami persembahkan hal ini , untuk saudara-saudara kami yang saat ini, sedang berbudidaya khusunya tanaman jeruk dimana saja dan tanaman pangan lain pada umumnya.