Herbisida memang diperlukan dalam lahan yang luas untuk mempercepat kerja dibandingkan dengan penyiangan namun dibalik itu tidak sedikit efek negatif dari penggunaan Herbisida kimia tersebut .
Asal Kata herbisida itu sendiri berasal dari kata “herba” yang berarti gulma dan
“sida” yang berarti membunuh jadi herbisida,berarti ialah zat kimiawi
yang dapat mematikan gulma. Herbisida dapat masuk ke dalam jaringan tumbuhan selain melaluipenyerapan oleh akar tanaman, juga dapat melalui stomata .
Herbisida yang mengandung glifosat dapat mencemari tanah dan di sekitar area yang dirawat.
Glifosat teradsorpsi ke tanah liat dan bahan organik, memperlambat degradasinya oleh
mikroorganisme tanah dan seiring waktu menyebabkan akumulasi di tanah . Selain itu herbisida juga dapat meracuni manusia .
Aplikasi herbisida juga dapat membunuh spesies bakteri, jamur dan protozoa yang berguna dan memerangi
penyebab penyakit mikroorganisme, sehingga mengganggu keseimbangan patogen dan organisme menguntungkan.
Berikut ini hasil dari berbagai daerah penerapan tanpa penggunaan Herbisida kimia.

Hasil dari desa Baluk Magetan Jatim.
Hasil yang sama diperoleh dari Indrapura Batubara Sumatera Utara berikut ini kami sematkan videonya.

Dari Aceh hal serupa kami juga lakukan perlakuan yang sama tanpa Herbisida kimia sama sekali.
Sedangkan hasil menumental kami adalah pada saat awal kali kami melakukan inovasi yaitu di desa Muara Cilamaya Wetan Karawang Jawa Barat pada saat kerjasama dengan kelompok tani dan Pertamina Gas Cilamaya. Hasilnya sebagai berikut.